1. Denifisi panen
panen adalah kegiatan
memetik hasil dari tanaman cabai rawit yang telah mencukupi umur fisiologisnya.
Kegiatan memetik/ memanen cabai rawit yang telah siap panen sesuai persyaratan
yang telah ditentukan untuk memperoleh hasil sesuai dengan persyaratan yang
diminta pasar. (Jakes, 2007)
Panen merupakan pekerjaan akhir dari
budidaya tanaman (bercocok tanam),tapi merupakan awal dari pekerjaan
pascapanen, yaitu melakukaan persiapan untuk penyimpanan dan pemasaran. (
Rumiati, 1982)
Panen
adalah suatu proses akhir dan tindakan manusia dalam hal budidaya tanaman
dimana pertumbuhan tanaman biasanya akan terjadi perubahan secara fisiologis
maupun morfologi dari tanaman tersebut. ( Setyono,2001 )
Pascapanen
menurut pasal 31 UU No.12/1992, adalah “suatu
kegiatan yang meliputi pembersihan, pengupasan, sortasi, pengawetan,
pengemasan,penyimpanan, standarisasi mutu, dan transportasi hasil budidaya
pertanian”.
pasca panen adalah tahapan yang
dimulai sejak pemungutan hasil pertanian yang meliputi hasil tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan sampai siap dipasarkan. ( Soemardi, 1986 )
pasca
panen diartikan sebagai berbagai tindakan/perlakuan yang diberikan pada hasil
pertanian setelah panen sampai komoditas berada di tangan konsumen. (
Purwadaria, 1994 )
2. Prinsip
penggunaan penetrometer
Penetrometer
umumnya digunakan untuk menentukan nilai kekerasan atau kekenyalan suatu bahan.
Penetrometer digunakan pada sejumlah industri yang berbeda untuk mengukur
konsistensi dari sejumlah produk yang berbeda. Prinsip kerja dari penetrometer
adalah mengukur kedalaman tusukan dari jarum penetrometer per bobot beban
tertentu dalam waktu tertentu (mm/g/s).
Gambar penetrometer
3. cara panen cabai besar
Panen tanaman cabai besar pada umur 90-100
HST dengan ciri; kulit buah berubah dari warna hijau menjadi kekuning-kuningan,
bagian tepi daun tua mengering, batang menguning, pada pagi atau sore hari
disaat cuaca cerah. Buah dipuntir hingga tangkai buah terputus. Pemuntiran buah
dilakukan satu-persatu dan dipilih buah yang siap petik. Masukkan keranjang dan
letakkan di tempat yang teduh.
ü Interval
pemetikan 2-3 hari sekali.
ü Wadah
yang baik untuk pengangkutan adalah peti-peti kayu dengan papan bercelah dan
jangan dibanting.
ü Waspadai
penyakit busuk buah, kumpulkan dan musnahkan.
ü Cabai
yang telah dipetik, dibersihkan, disortasi dan di packing lalu diangkut siap
untuk konsumsi.
Pasca panen cabai besar :
Pada kegiatan pasca panen Cabe yang disimpan dengan suhu
sekitar 4o C dengan kelembaban (RH) 95% sampai dengan 98 % dapat
tahan sekitar 4 minggu dan pada kondisi penyimpanan dengan temperatur 10 o C
cabai masih dalam keadaan baik sampai dengan 16 hari. Penyimpanan cabai segar
dengan cara biasa waktunya tidak akan lama, tetapi kalau dikeringkan maka daya
simpannya akan lebih lama. Cabai yang akan dikeringkan harus dipilih yang
berkualitas baik, hal tersebut ditandai dengan cabai yang berisi dan segar,
kemudian tangkai cabai dibuang lalu cabai dicuci bersih. Kemudian dimasukkan
dalam air panas beberapa menit, lalu didinginkan dengan cara dicelupkan dalam
air dingin. Selanjutnya ditiriskan di atas anyaman bambu atau kawat kasa sehingga
airnya keluar semua. Setelah ditiriskan kemudian cabai dijemur pada panas
matahari sampai kering, biasanya kurang lebih selama satu minggu.
Pada musim hujan , pengeringan cabai dapat menggunakan pemanas. Di dalam ruangan pemanas tersebut diberi para-para beberapa lapis untuk meletakkan cabai. Lapisan cabai jangan terlalu tebal, cukup satu lapis agar cepat kering. Sebagai sumber panas dapat memakai lampu listrik , kompor, tungku arang atau bahan lainnya.
Pada musim hujan , pengeringan cabai dapat menggunakan pemanas. Di dalam ruangan pemanas tersebut diberi para-para beberapa lapis untuk meletakkan cabai. Lapisan cabai jangan terlalu tebal, cukup satu lapis agar cepat kering. Sebagai sumber panas dapat memakai lampu listrik , kompor, tungku arang atau bahan lainnya.
Cara panen kubis yang baik dan baner
Tanaman kubis dapat
dipetik kropnya setelah besar, padat dan umur berkisar antara 3 - 4 bulan
setelah penyebaran benih. Hasil yang didapat rata-rata untuk kubis telur 20 -
60 ton/ha dan kubis bunga 10 -15 ton/ha. Pemungutan hasil jangan sampai
terlambat, karena kropnya akan pecah (retak), kadang-kadang akan menjadi busuk.
Sedangkan untuk kubis bunga, jika terlambat bunganya akan pecah dan keluar
tangkai bunga, hingga mutunya menjadi rendah. Ciri-ciri
kemasakan kubis adalah sebagai berikut:
o
Krop kubis mengeras
dengan cara menekan krop kubis.
o bila
tepi daun krop terluar pada bagian atas krop sudah melengkung ke luar
o Kubis
dipanen setelah berumur 81- 105 hari
o Daun berwarna hijau mengkilap.
o Daun paling luar sudah layu.
o
Besar krop kubis
telah terlihat maksimal.
Pemetikan yang kurang
baik akan menimbulkan kerusakan mekanis yang menyebabkan krop kubis terinfeksi
patogen sehingga mudah pembusukan. Langkah-langkah dalam memetik kubis:
a. Pilih kubis yang telah tua dan siap dipetik.
b. Petik kubis dengan menggunakan pisau yang tajam dan bersih.
Pemotongan dilakukan pada bagianpangkal batang kubis.
c. Urutan pemetikan adalah dimulai dengan kubis yang sehat baru
kemudian dilakukan pemetika pada kubis yang telah terkena infeksi patogen.
Penanganan Pasca Panen kubis
Penanganan
pasca panen, setelah kubis di panen di lakukan pencucian dari tanah dan di
lakukan penyortiran dan pengeringan dan penyemprotan insektisida dan
pengemasan.
4. - Faktor
biologis
Penyebab
kerusakan biologis pada tanaman budidaya terdiri dari 2 faktor yaitu factor dari dalam maupun
luar :
1. Factor
dalam terdiri dari Enzim, asam, dan kandungan gula
2. Factor
luar akibat organism hama dan penyakit seperti jamur,lalat buah dll.
-
Faktor lingkungan
Penyebab kerusakan dari
lingkungan seperti suhu, kelembapan, radiasi. Suhu sangat berpengaruh dalam
penyimpana tanaman budidaya yang baru di panen suhu mempengaruhi aktivitas
enzim dalam buah dan sayuran yang di simpan dan sangat berpengaruh kepada respirasi pada buah dan sayuran yang di
simpan.