Rabu, 15 Mei 2013

Panen dan Pasca Panen Cabai dan Kubis

      1. Denifisi panen
panen adalah kegiatan memetik hasil dari tanaman cabai rawit yang telah mencukupi umur fisiologisnya. Kegiatan memetik/ memanen cabai rawit yang telah siap panen sesuai persyaratan yang telah ditentukan untuk memperoleh hasil sesuai dengan persyaratan yang diminta pasar. (Jakes, 2007)
Panen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman (bercocok tanam),tapi merupakan awal dari pekerjaan pascapanen, yaitu melakukaan persiapan untuk penyimpanan dan pemasaran. ( Rumiati, 1982)
Panen adalah suatu proses akhir dan tindakan manusia dalam hal budidaya tanaman dimana pertumbuhan tanaman biasanya akan terjadi perubahan secara fisiologis maupun morfologi dari tanaman tersebut. ( Setyono,2001 )
Pascapanen menurut pasal 31 UU No.12/1992, adalah “suatu kegiatan yang meliputi pembersihan, pengupasan, sortasi, pengawetan, pengemasan,penyimpanan, standarisasi mutu, dan transportasi hasil budidaya pertanian”.
pasca panen adalah tahapan yang dimulai sejak pemungutan hasil pertanian yang meliputi hasil tanaman pangan, hortikultura, perkebunan sampai siap dipasarkan. ( Soemardi, 1986 )
pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan/perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas berada di tangan konsumen. ( Purwadaria, 1994 )
2. Prinsip penggunaan penetrometer
Penetrometer umumnya digunakan untuk menentukan nilai kekerasan atau kekenyalan suatu bahan. Penetrometer digunakan pada sejumlah industri yang berbeda untuk mengukur konsistensi dari sejumlah produk yang berbeda. Prinsip kerja dari penetrometer adalah mengukur kedalaman tusukan dari jarum penetrometer per bobot beban tertentu dalam waktu tertentu (mm/g/s).
Gambar penetrometer
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSX_N7sg9IcPIBiGUocreyJvwLA19dc13uAYAAHhaFHb90gWXkD  
3. cara panen cabai besar
Panen tanaman cabai besar pada umur 90-100 HST dengan ciri; kulit buah berubah dari warna hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun tua mengering, batang menguning, pada pagi atau sore hari disaat cuaca cerah. Buah dipuntir hingga tangkai buah terputus. Pemuntiran buah dilakukan satu-persatu dan dipilih buah yang siap petik. Masukkan keranjang dan letakkan di tempat yang teduh.  
ü Interval pemetikan 2-3 hari sekali.
ü Wadah yang baik untuk pengangkutan adalah peti-peti kayu dengan papan bercelah dan jangan dibanting.
ü Waspadai penyakit busuk buah, kumpulkan dan musnahkan.
ü Cabai yang telah dipetik, dibersihkan, disortasi dan di packing lalu diangkut siap untuk konsumsi.
Pasca panen cabai besar :
Pada kegiatan pasca panen Cabe yang disimpan dengan suhu sekitar 4o C dengan kelembaban (RH) 95% sampai dengan 98 % dapat tahan sekitar 4 minggu dan pada kondisi penyimpanan dengan temperatur 10 o C cabai masih dalam keadaan baik sampai dengan 16 hari. Penyimpanan cabai segar dengan cara biasa waktunya tidak akan lama, tetapi kalau dikeringkan maka daya simpannya akan lebih lama. Cabai yang akan dikeringkan harus dipilih yang berkualitas baik, hal tersebut ditandai dengan cabai yang berisi dan segar, kemudian tangkai cabai dibuang lalu cabai dicuci bersih. Kemudian dimasukkan dalam air panas beberapa menit, lalu didinginkan dengan cara dicelupkan dalam air dingin. Selanjutnya ditiriskan di atas anyaman bambu atau kawat kasa sehingga airnya keluar semua. Setelah ditiriskan kemudian cabai dijemur pada panas matahari sampai kering, biasanya kurang lebih selama satu minggu.
Pada musim hujan , pengeringan cabai dapat menggunakan pemanas. Di dalam ruangan pemanas tersebut diberi para-para beberapa lapis untuk meletakkan cabai. Lapisan cabai jangan terlalu tebal, cukup satu lapis agar cepat kering. Sebagai sumber panas dapat memakai lampu listrik , kompor, tungku arang atau bahan lainnya.
Cara panen kubis yang baik dan baner
  Tanaman kubis dapat dipetik kropnya setelah besar, padat dan umur berkisar antara 3 - 4 bulan setelah penyebaran benih. Hasil yang didapat rata-rata untuk kubis telur 20 - 60 ton/ha dan kubis bunga 10 -15 ton/ha. Pemungutan hasil jangan sampai terlambat, karena kropnya akan pecah (retak), kadang-kadang akan menjadi busuk. Sedangkan untuk kubis bunga, jika terlambat bunganya akan pecah dan keluar tangkai bunga, hingga mutunya menjadi rendah. Ciri-ciri kemasakan kubis adalah sebagai berikut:
o   Krop kubis mengeras dengan cara menekan krop kubis.
o   bila tepi daun krop terluar pada bagian atas krop sudah melengkung ke luar
o   Kubis dipanen setelah berumur 81- 105 hari
o   Daun berwarna hijau mengkilap.
o   Daun paling luar sudah layu.
o   Besar krop kubis telah terlihat maksimal.
Pemetikan yang kurang baik akan menimbulkan kerusakan mekanis yang menyebabkan krop kubis terinfeksi patogen sehingga mudah pembusukan. Langkah-langkah dalam memetik kubis:
a. Pilih kubis yang telah tua dan siap dipetik.
b. Petik kubis dengan menggunakan pisau yang tajam dan bersih. Pemotongan dilakukan pada bagianpangkal batang kubis.
c. Urutan pemetikan adalah dimulai dengan kubis yang sehat baru kemudian dilakukan pemetika pada kubis yang telah terkena infeksi patogen.
Penanganan Pasca Panen kubis
Penanganan pasca panen, setelah kubis di panen di lakukan pencucian dari tanah dan di lakukan penyortiran dan pengeringan dan penyemprotan insektisida dan pengemasan.
4. - Faktor biologis
Penyebab kerusakan biologis pada tanaman budidaya terdiri  dari 2 faktor yaitu factor dari dalam maupun luar :
1. Factor dalam terdiri dari Enzim, asam, dan kandungan gula
2. Factor luar akibat organism hama dan penyakit seperti jamur,lalat buah dll.
- Faktor lingkungan
Penyebab kerusakan dari lingkungan seperti suhu, kelembapan, radiasi. Suhu sangat berpengaruh dalam penyimpana tanaman budidaya yang baru di panen suhu mempengaruhi aktivitas enzim dalam buah dan sayuran yang di simpan dan sangat berpengaruh kepada  respirasi pada buah dan sayuran yang di simpan.

pola tumbuh kacang tanah

POLA TUMBUH TANAMAN KACANG TANAH
Budidaya kacang tanah banyak digeluti petani sebab permintaan terhadap komoditas tani yang satu ini memang cenderung stabil. Kacang tanah, menurut data yang valid, menempati urutan ketiga dalam hirearki konsumsi polong-polongan di Indonesia setelah kacang kedelai dan kacang hijau. Kacang tanah digolongkan ke dalam tanaman leguminosae yang cukup penting khususnya di Indonesia terutama dalam konteks pertanian. Kacang tanah memiliki beberapa keunggulan yang menguntungkan para petani. Hal tersebut antara lain pertumbuhan kacang tanah lebih tahan terhadap kelangkaan air atau kekeringan, ancaman baik itu hama maupun penyakit yang relatif lebih sedikit, panen yang lebih cepat yakni 55 sampai 60 hari, cara tanam serta pengelolaan yang cukup sederhana, perlakuan pasca panen yang lebih mudah, angka kegagalan dalam panen total yang lebih sedikit serta harga jual tinggi serta lebih stabil di pasaran.

Klasifikasi kacang tanah adalah sebagai berikut:
Kingdom    :Plantae atau tumbuh-tumbuhan
Divisi        :Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Sub Divisi    :Angiospermae atau berbiji tertutup
Klas        :Dicotyledoneae atau biji berkeping dua
Ordo        :Leguminales
Famili        :Papilionaceae
Genus        :Arachis
Spesies        :Arachis hypogeae  L.;  Arachis tuberosa Benth.; Arachis guaramitica Chod & Hassl.; Arachis idiagoi Hochne.; Arachis angustifolia (Chod &Hassl) Killip.; Arachis villosa Benth.; Arachis prostrata Benth.; Arachishelodes Mart.; Arachis marganata Garden.; Arachis namby quaraeochne.; Arachis villoticarpa Hochne.; Arachis glabrata Benth.

Fase Perumbuhan Kacang Tanah

Layaknya polong-polongan lainnya, tanaman kacang tanah juga diperbanyak secara generatif atau melalui bebijiannya. Polongan kacang tanah memiliki bentuk yang silindris dengan panjang yang mampu mencapai 6 sampai 15 cm. Polong muda kacang tanah berwarna hijau. Namun di usia matang, biji ini berubah warna menjadi hitam atau coklat. Bebijian ini yang kemudian dikonsumsi dan dijadikan bibit. Pertumbuhan secara sederhana diartikan sebagai proses pertambahan ukuran sel atau organisme yang sifatnya lebih ke kuantitatif atau bisa diukur, dan irreversible atau tak lagi bisa kembali ke ukuran semula. Terkait dengan pertumbuhan kacang tanah, dimulai dari proses perkecambahan. Proses ini merupakan tahapan paling awal dari pertumbuhan tanaman yang dilakukan ketiledon di dalam biji. Perkecambahan pada kacang tanah sendiri adalah perkecambahan hipogeal yang ditandai dengan terjadinya pembentangan ruas batang teratas atau epikotil dan menjadikan daun lembaga tertarik ke arah atas tanah. Akan tetapi kotiledon tetap berada/tertahan di dalam tanah. 
Proses perkecambahan pada pertumbuhan kacang tanah terjadi dalam beberapa tahapan antara lain:
1.    Tahap 1 dimana air masuk ke dalam biji atau dikenal dengan istilah imbibisi.
2.    Tahap 2 dimana embrio diaktifkan untuk melepaskan hormon bernama giberelin.
3.    Tahap 3 dimana terjadi pendorongan terhadap aleueron atau lapisan super tipis yang ada pada endosperm.
4.    Tahap 4 ditandai dengan sintesis enzim amilase, maltase dan protease.
5.    Tahap 5 yakni fase dimana enzim mencegah cadangan makanan pada endosperm dan menjadikannya energi untuk pertumbuhan dan energi untuk membentuk sel. Setelah tahapan ini, biasanya batang dan daun mulai terlihat.


Pertumbuhan kacang tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor ini secara garis besar dibagi ke dalam dua bagian yakni faktor eksternal dan juga internal. Faktor eksternal sendiri merupakan pengaruh dari luar yang mempengaruhi proses tumbuh tanaman kacang. faktor eksternal antara lain mencakup air juga mineral, kelembaban udara dan tanah, suhu dan juga cahaya. Sementara itu faktor internal yakni hal-hal yang berasal dari dalam tanaman itu sendiri mencakup hormon antara lain auksin, giberelin, gas etilen, asam absisat, kalin, dan sitokinin. Secara mendetil, hormon kalin terdiri dari rhizokalin yang berfungsi merangsang pembentukan akar, kaulokalin yang bertanggungjawab merangsang pembentukan batang, anthokalin yang berfungsi merangsang pembentukan bunga dan yang terakhir hormon fitokalin yang bertugas merangsang pembentukan daun.
Dalam proses pertumbuhan kacang tanah, factor cahaya sangat penting sebab berperan sebagai energi yang digunakan untuk proses fotosintesis dan juga berperan penting dalam pembentukan klorofil pada tanaman. Akan tetapi dalam proses perkecambahan, cahaya berpotensi menjadi penghambat atau inhibitor sebab cahaya bisa memacu difusi auksin. Oleh sebab itu, penting untuk diketahui, pada proses perkecambahan harus dilakukan di tempat yang cenderung gelap.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Agribisnis Departemen Pertanian. 1999. Investasi Agribisnis Komoditas Unggulan Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kanisius. Yogyakarta.
Danarti dan Sri Najiyati. 1998. Palawija, Budidaya dan Analisis Usaha Tani.Penerbit Swadaya, Jakarta.
Rahmat Rukmana, H. Ir. 1997. Ubi Kayu, Budidaya dan Pasca Panen. Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI) :Yogyakarta.

Selasa, 14 Mei 2013

pewarna pada makanan


1.                  PENGERTIAN PEWARNA TEKSTIL
Zat warna merupakan gabungan zat organik tidak jenuh, kromofor dan auksokrom. Zat organik tidak jenuh adalah molekul zat warna yang berbentuk senyawa aromatik yang terdiri dari hidrokarbon aromatik, fenol dan senyawa yang mengandung nitrogen. Kromofor adalah pembawa warna sedangkan auksokrom adalah pengikat antara warna dengan serat. (Lee,2005)
Zat warna tekstil adalah semua zat berwarna yang mempunyai kemampuan untuk diserap oleh serap tekstil dan mudah dihilangkan kembali. Timbulnya penyalahgunaan zat pewarna tersebut disebabkan oleh ketidaktahuan rakyat mengenai zat pewarna untuk makanan (Winarno, 1984).
Zat warna tekstil digolongkan menjadi 2 yaitu:
§  Zat Pewarna Alat (ZPA) yaitu zat warna yang berasal dari bahan-bahan alam pada umumnya dari hasil 130% tumbuhan atau hewan.
§  Zat Pewarna Sintesis (ZPS) yaitu Zat warna buatan atau sintesis dibuat dengan reaksi kimia dengan bahan dasar arang batu bara atau minyak bumi yang merupakan hasil senyawa turunan hidrokarbon aromatik seperti benzena, naftalena dan antrasena.

2.                  IDENTTIFIKASI PRODUK SAUS
Kata "saus" berasal dari bahasa Perancis (sauce) yang diambil dari bahasa Latin salsus yang berarti "digarami." Saus merupakan bahan pelengkap yang digunakan sebagai tambahan atau untuk mempersedap makanan.(ade,2009)
Saus atau sauce ialah bahan-bahan cair atau cairan yang dikentalkan atau ditambahkan pada makanan untuk memberikan rasa dan menambah kelembapan pada makanan.
Saus dalam istilah masak-memasak berarti cairan yang digunakan sewaktu memasak atau dihidangkan bersama-sama makanan sebagai penyedap atau agar makanan kelihatan bagus.

Berdasarkan warna saus, saus dibagi menjadi 2 yaitu :
1.                   White sauce (saus putih) Saus dasar putih ini dibuat dengan menggubakan bahan dasar susu ditambahkan dengan roux atau campuran lemak dengan tepung.
2.                   Brown sauce ( saus coklat ) Brown sauce ini dikenal juga dengan nama saus espagnole (saus sepanyol). Brown saus, yaitu saus yang terbuat dari margarin atau mentega, tepung terigu digoreng sampai coklat dan kaldu bumbu ( brown stock ).
Fungsi sauce pada makanan bertujuan untuk :
  1. Menambah rasa dan kelezatan suatu masakan.
  2. Memberikan kelembaban pada makanan sehingga makanan yang agak kering bisa kelihatan agak basah, seperti fried chicken diberi tartar sauce atau sandwich dioles mayonaise.
  3. Meningkatkan penampilan, pemberian sauce dapat menambah daya tarik dan merangsang nafsu makan dan pemberian saus yang benar adalah berwarna dan kontras tidak kusam agar makanan lebih menarik.
  4. Mempertinggi nilai gizi, nilai gizi suatu makanan dapat ditingkatkan dengan memberikan sauce, misalnya sayuran diberi mayonaise artinya diberi tambahan protein dan lemak dalam hidangan tersebut.
3.                  FUNGSI PEWARNA TEKSTIL PADA SAUS
Ø  Memberi kesan menarik bagi konsumen.
Ø  Menyeragamkan dan menstabilkan warna.
Ø  Menutupi perubahan warna akibat proses pengolahan dan penyimpanan.
Ø  Memberi kelembapan
Ø  Meningkatkan penampilan makanan
Ø  Memperkaya aroma

4.                  DAMPAK PEWARNA TEKSTIL PADA KESEHATAN
Bahaya jangka pendek :
1.      Mual
2.      Muntah
3.      Sakit perut,
4.      Tekanan darah rendah
5.      Iritasi lambung
6.      Alergi
Bahaya jangka panjang
a.       Bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker)
b.      Bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel/jaringan)
c.       Diare bercampur darah
d.      Kencing bercampur darah
e.       Kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah.

5.                  SOLUSI UNTUK MENCEGAH PENGGUNAAN PEWARNA TEKSTIL
o   tidak jajan sembarangan, memberikan bimbingan kepada anak agar tidak jajan sembarangan, dan membawa makan dari rumah

6.                  PERBEDAAN SAUS YANG AMAN DAN TIDAK AMAN
Saus yang aman :
ü  Khusus saus botolan, saos yang baik berwarna merah cabai segar, tidak pucat atau bahkan cenderung berwarna orange.
ü  saos yang terbuat dari cabai asli sebenarnya sama sekali tidak memerlukan zat pewarna.
ü  Biasanya, saos yang bagus adalah yang bila dituang di atas piring tidak langsung jatuh ke dalam piringnya melainkan agak lambat karena sedikit kental.
Saus yang tidak aman :
·         Saus tomat, warnanya merah dengan harga murah.
·         Berwarna pucat dan merah kekuning-kuningan
·         Warnanya berpendar atau mengkilap, ada sedikit rasa getir atau pahit.